Dari kuah soto legendaris yang resepnya dijaga sejak 1940-an di Cikini hingga riuhnya suasana makan di trotoar Gultik Blok M, kami sudah merangkum 10 Harta Karun Rasa yang wajib kamu coba seumur hidup. ✨
Penasaran apa saja? Baca panduan lengkapnya, termasuk info harga, biaya parkir, dan cara ke sana naik kendaraan umum
1. Soto Betawi H. Ma’ruf
Berdiri sejak tahun 1940-an, kedai ini adalah sebuah institusi. Awalnya dipikul, lalu menetap di Cikini, Soto H. Ma’ruf menjadi saksi bisu perubahan Jakarta. Di sini, Anda tidak hanya menyantap soto, tetapi juga mencicipi sejarah. Kuah santan kemerahannya yang pekat, dimasak dengan resep keluarga yang tak pernah berubah, berpadu sempurna dengan potongan daging empuk dan jeroan yang digoreng garing.
- Info Penting: Selain soto, sate kuah mereka juga wajib dicoba. Tempatnya sederhana, jadi fokuslah pada cita rasa yang melegenda.
- Akses Transportasi Umum: Berada di dalam Taman Ismail Marzuki (TIM). Stasiun KRL terdekat adalah Stasiun Cikini. Dari sana, jalan kaki sekitar 15 menit atau naik ojek online 5 menit.
- Estimasi Biaya:
- Menu: Rp 45.000 – Rp 60.000 per porsi.
- Parkir: Parkir resmi di dalam kompleks TIM (sekitar Rp 5.000 – Rp 10.000).
- Lokasi: Lihat Lokasi di Google Maps
- Ulasan Pengunjung:
- Positif: “Kuahnya paling juara, medok dan kaya rasa.”, “Dagingnya empuk banget, paru gorengnya garing.”, “Soto betawi paling otentik di Jakarta.”
- Negatif: “Harganya lumayan premium untuk soto.”, “Tempatnya kecil dan selalu ramai.”, “Cukup sulit diakses jika tidak bawa kendaraan.”
2. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Sejak 1958, aroma minyak samin dan rempah dari wajan raksasa di pinggir jalan Kebon Sirih telah menjadi magnet. Ini bukan sekadar makan malam, ini adalah sebuah pertunjukan jalanan. Didirikan oleh Haji Salim, resepnya konsisten menjaga rasa nasi goreng yang kuat, sedikit pedas, dengan potongan daging kambing empuk yang dimasak bersama nasi, memastikan tidak ada bau prengus sama sekali.
- Info Penting: Sangat ramai di malam hari. Sistem pemesanan terkadang agak ‘kacau’, jadi pastikan pesanan Anda tercatat dengan baik.
- Akses Transportasi Umum: Lokasi sangat strategis. Turun di Halte TransJakarta “Bank Indonesia” atau “Wisma Mandiri”. Dari sana, cukup berjalan kaki sekitar 5-10 menit.
- Estimasi Biaya:
- Menu: Rp 40.000 – Rp 55.000 per porsi.
- Parkir: Parkir liar di bahu jalan (sekitar Rp 5.000 – Rp 10.000).
- Lokasi: Lihat Lokasi di Google Maps
- Ulasan Pengunjung:
- Positif: “Aroma dan rasanya khas banget, nggak ada duanya.”, “Porsinya besar, daging kambingnya banyak.”, “Lokasinya gampang dijangkau.”
- Negatif: “Terlalu berminyak bagi sebagian orang.”, “Sangat ramai, susah dapat tempat duduk.”, “Pelayanannya kurang teratur.”
3. Bubur Ayam Barito
Lahir di era 90-an, Bubur Ayam Barito mematahkan semua pakem bubur ayam tradisional. Ia menjadi pelopor bubur “kekinian” yang digemari anak muda Jaksel. Alih-alih diaduk, bubur kental disajikan dengan taburan topping melimpah dan sebuah inovasi tak terduga: stik keju (cheese stick) gurih yang ditancapkan di tengahnya. Opsi menambahkan kuning telur mentah menjadi ritual wajib bagi para pelanggannya.
- Info Penting: Buka dari sore hingga larut malam. Antreannya bisa sangat panjang, terutama di akhir pekan.
- Akses Transportasi Umum: Turun di Stasiun MRT Blok M BCA, lalu lanjutkan dengan ojek online sekitar 5 menit. Atau turun di Halte TransJakarta “Tirtayasa” dan berjalan kaki sekitar 10 menit.
- Estimasi Biaya:
- Menu: Rp 20.000 – Rp 30.000 per porsi.
- Parkir: Parkir liar di sekitar area (Rp 5.000).
- Lokasi: Lihat Lokasi di Google Maps
- Ulasan Pengunjung:
- Positif: “Kombinasi bubur dan stik keju ternyata enak banget!”, “Tekstur buburnya pas, nggak terlalu encer.”, “Salah satu bubur paling ikonik di Jaksel.”
- Negatif: “Tempat duduk sangat terbatas.”, “Antreannya kadang tidak masuk akal.”, “Lokasi parkir mobil sangat sulit.”
4. Gultik Blok M (Gulai Tikungan)
Lahir dari keriuhan terminal Blok M di era 80-an, Gultik adalah fenomena sosial, bukan sekadar makanan. Di tikungan jalan Mahakam, puluhan pedagang gerobak menyajikan porsi kecil gulai sapi hangat dengan harga yang merakyat. Makan di atas trotoar, berbaur dengan semua kalangan dari mahasiswa hingga eksekutif, adalah pengalaman “Jakarta” yang sesungguhnya.
- Info Penting: Porsinya sangat kecil, memesan 2-3 porsi adalah hal yang wajar. Jangan bingung, semua pedagang punya rasa yang mirip, pilih saja yang paling menarik perhatian Anda.
- Akses Transportasi Umum: Sangat mudah. Turun di Stasiun MRT Blok M BCA atau Terminal Bus Blok M. Dari sana, cukup berjalan kaki 5 menit menuju Jalan Mahakam.
- Estimasi Biaya:
- Menu: Rp 10.000 – Rp 20.000 per porsi.
- Parkir: Parkir liar di bahu jalan (sekitar Rp 5.000).
- Lokasi: Lihat Lokasi di Google Maps
- Ulasan Pengunjung:
- Positif: “Murah, enak, dan cepat.”, “Atmosfernya dapet banget, makan di pinggir jalan.”, “Obat lapar tengah malam terbaik.”
- Negatif: “Porsinya kecil sekali.”, “Kurang higienis bagi sebagian orang.”, “Susah parkir mobil, selalu penuh.”
5. Bakmi Gang Kelinci
Sebuah perjalanan waktu ke Jakarta tempo dulu. Berdiri sejak 1957 di kawasan niaga legendaris Pasar Baru, Bakmi Gang Kelinci adalah saksi bisu sejarah. Masuk ke dalamnya seperti mengunjungi restoran keluarga dari masa lampau. Bakmi-nya adalah jenis klasik dengan tekstur kenyal, disajikan dengan topping ayam atau jamur yang resepnya tidak pernah berubah.
- Info Penting: Selain bakmi, menu mereka sangat beragam, ada nasi goreng, capcay, dan lainnya. Tempatnya luas dan cocok untuk makan bersama keluarga besar.
- Akses Transportasi Umum: Turun di Halte TransJakarta “Pasar Baru”. Stasiun KRL terdekat adalah Stasiun Juanda, dari sana berjalan kaki sekitar 15 menit.
- Estimasi Biaya:
- Menu: Rp 40.000 – Rp 60.000 per porsi.
- Parkir: Parkir di gedung atau area sekitar Pasar Baru (tarif resmi per jam).
- Lokasi: Lihat Lokasi di Google Maps
- Ulasan Pengunjung:
- Positif: “Rasa bakminya klasik dan ngangenin.”, “Tempatnya nyaman untuk keluarga.”, “Pilihan menunya sangat banyak.”
- Negatif: “Rasanya cenderung ‘aman’, bukan untuk yang cari rasa kuat.”, “Harga sedikit mahal untuk bakmi.”, “Suasana agak tua.”
6. Kopi Es Tak Kie
Tersembunyi di Gang Gloria, sebuah lorong sempit di jantung Pecinan Glodok, kedai ini adalah kapsul waktu sejati. Berdiri sejak 1927, Kopi Es Tak Kie menyajikan kopi es legendarisnya di tengah hiruk pikuk pasar. Dinding tua, meja marmer bundar, dan kursi kayu tuanya seolah tidak tersentuh zaman. Menyeruput kopi di sini adalah pengalaman merasakan Jakarta yang otentik.
- Info Penting: Tempatnya sangat sederhana dan berbagi dengan pedagang lain di dalam gang. Jam buka hanya sampai siang hari.
- Akses Transportasi Umum: Turun di Halte TransJakarta “Glodok”. Dari sana, masuk ke Jalan Pancoran dan cari Gang Gloria. Stasiun KRL terdekat adalah Stasiun Jakarta Kota.
- Estimasi Biaya:
- Menu: Rp 15.000 – Rp 25.000 per gelas kopi.
- Parkir: Sangat tidak disarankan membawa mobil. Parkir motor bisa di sekitar Jalan Pancoran.
- Lokasi: Lihat Lokasi di Google Maps
- Ulasan Pengunjung:
- Positif: “Kopinya enak, klasik tanpa neko-neko.”, “Suasananya vintage dan fotogenik.”, “Benar-benar hidden gem.”
- Negatif: “Tempatnya sempit dan panas.”, “Sulit ditemukan bagi yang pertama kali datang.”, “Hanya buka sampai siang.”
7. Ketoprak Ciragil
Di tengah kawasan elit Kebayoran Baru, sebuah gerobak ketoprak sederhana telah menjadi legenda. Ketoprak Ciragil, yang sudah berjualan puluhan tahun, terkenal dengan bumbu kacangnya yang medok, kental, dan legit. Kualitas bahan-bahannya, dari tahu yang digoreng dadakan hingga lontong yang pulen, membuat banyak orang rela antre.
- Info Penting: Hanya melayani di siang hari. Porsinya cukup besar. Anda bisa meminta tingkat kepedasan sesuai selera.
- Akses Transportasi Umum: Stasiun MRT terdekat adalah Stasiun Blok M BCA atau ASEAN. Dari sana, perlu melanjutkan perjalanan dengan ojek online sekitar 5-10 menit.
- Estimasi Biaya:
- Menu: Rp 25.000 – Rp 35.000 per porsi.
- Parkir: Parkir di bahu jalan sekitar area (Rp 5.000).
- Lokasi: Lihat Lokasi di Google Maps
- Ulasan Pengunjung:
- Positif: “Bumbu kacangnya terbaik di Jakarta!”, “Isiannya banyak dan fresh.”, “Walau street food, rasanya berkelas.”
- Negatif: “Harganya premium untuk sepiring ketoprak.”, “Antre dan tempat makannya terbatas.”, “Lokasinya di pinggir jalan yang cukup ramai.”
8. Nasi Uduk Zainal Fanani Kebon Kacang
Didirikan oleh H. Zainal Fanani pada tahun 1967, kedai ini mempopulerkan gaya nasi uduk Kebon Kacang. Ciri khasnya adalah porsi nasi yang kecil, dibungkus daun pisang berbentuk kerucut, membuatnya pulen dan wangi. Pengunjung bisa mengambil lauk pauk sesuka hati, dari ayam goreng, jeroan, hingga petai, yang kemudian akan dihitung di akhir.
- Info Penting: Jangan kaget dengan porsi nasinya yang kecil, ini memang disengaja agar pengunjung bisa makan beberapa bungkus sambil menikmati aneka lauk.
- Akses Transportasi Umum: Berada di belakang pusat perbelanjaan utama. Stasiun KRL terdekat adalah Stasiun Karet. Dari sana bisa lanjut dengan ojek online.
- Estimasi Biaya:
- Menu: Nasi sekitar Rp 4.000/bungkus, lauk pauk Rp 5.000 – Rp 25.000 per potong.
- Parkir: Area parkir terbatas, seringkali di bahu jalan (Rp 5.000).
- Lokasi: Lihat Lokasi di Google Maps
- Ulasan Pengunjung:
- Positif: “Nasinya wangi dan pulen.”, “Pilihan lauknya banyak banget.”, “Sambal kacangnya juara.”
- Negatif: “Kalau kalap ambil lauk, totalnya jadi mahal.”, “Tempatnya sering penuh dan panas.”, “Kadang harus menunggu lauk digoreng lagi.”
9. Asinan Betawi H. Asymuni
Sejak 1978, gerobak sederhana di kawasan Pisangan Baru ini menjadi penjaga gawang salah satu rasa otentik Betawi. Asinan H. Asymuni (kini diteruskan oleh generasi selanjutnya) terkenal dengan kuah cukanya yang pedas, asam, manis, dan segar, yang disiram di atas sayuran atau buah-buahan segar yang diiris tipis. Kerupuk mi kuning yang diremukkan di atasnya adalah sentuhan akhir yang sempurna.
- Info Penting: Ada dua jenis: asinan sayur dan asinan buah. Keduanya sama-sama enak. Tempatnya hanya untuk dibawa pulang (take away).
- Akses Transportasi Umum: Stasiun KRL terdekat adalah Stasiun Pondok Jati. Dari sana, bisa melanjutkan dengan ojek online atau bajaj.
- Estimasi Biaya:
- Menu: Rp 15.000 – Rp 25.000 per bungkus.
- Parkir: Tidak ada parkir khusus, biasanya berhenti sebentar di pinggir jalan.
- Lokasi: Lihat Lokasi di Google Maps
- Ulasan Pengunjung:
- Positif: “Kuahnya paling seger!”, “Sayurannya masih fresh dan renyah.”, “Harga sangat terjangkau.”
- Negatif: “Lokasinya di dalam gang, agak sulit dicari.”, “Hanya untuk take away, tidak bisa makan di tempat.”, “Antreannya lumayan panjang di siang hari.”
10. Roti Bakar Eddy
Pelopor tongkrongan malam di Jakarta Selatan. Dimulai dari tenda sederhana di dekat stadion Bulungan pada tahun 1971, Roti Bakar Eddy menjadi tempat ‘pulang’ bagi anak muda Jakarta setelah seharian beraktivitas. Roti bakar yang tebal dengan isian sederhana seperti cokelat keju menjadi menu klasiknya, ditemani teh manis hangat atau es jeruk.
- Info Penting: Kini sudah memiliki banyak cabang, tetapi suasana di sekitar Blok M tetap yang paling legendaris. Menu telah berkembang, ada indomie, nasi uduk, dll.
- Akses Transportasi Umum: Untuk lokasi ikonik di Blok M, turun di Stasiun MRT Blok M BCA atau Terminal Bus Blok M.
- Estimasi Biaya:
- Menu: Rp 15.000 – Rp 35.000 per porsi.
- Parkir: Parkir liar di area sekitar (Rp 5.000 – Rp 10.000).
- Lokasi: Lihat Lokasi di Google Maps
- Ulasan Pengunjung:
- Positif: “Tempat nongkrong murah meriah.”, “Roti bakarnya tebal dan enak.”, “Buka sampai larut malam.”
- Negatif: “Sangat ramai dan berasap (rokok).”, “Pelayanannya kadang lambat.”, “Kebersihan meja perlu ditingkatkan.”
#KulinerJakarta #IniJakarta #JktFoodBang #KulinerLegendaris #PanduanKuliner #JakartaFood #StreetFoodJakarta